Satelit Pemburu Planet Temukan Objek Pertama
PARIS, JUMAT - Satelit pemburu planet yang didesain untuk mencari planet-planet asing di luar tata surya berhasil menemukan buruan pertamanya. Yakni sebuah objek yang sedikit lebih besar dari Planet Jupiter dan mengitari sebuah bintang yang berada 1.500 tahun cahaya dari Bumi.
Planet pertama yang ditemukan dalam misi ini diberi nama Corot-Exo-1b. Objek yang berada di konstelasi Monoceros tersebut berdiameter antara 200.000 hingga 250.000 kilometer dan memiliki massa sekitar 1,3 kali dari Jupiter, planet terbesar dari sistem tata surya kita.
"Ia sangat dekat dengan bintangnya yang mirip Matahari dan mengorbit setiap 1,5 hari," ujar Dr. Suzanne Aigrain, salah satu peneliti dari Universitas Exeter, Inggris. Karena itu ia dikelompokkan dalam objek-objek yang disebut Jupiter panas. Planet semacam itu tidak mungkin bisa dihuni oleh makhluk hidup apapun yang tinggal di Bumi. Sebab, permukaannya bukan batuan yang suhunya rendah, melainkan berupa gas pekat raksasa yang sangat panas.
Meski belum menemukan planet yang mendukung kehidupan, para ilmuwan puas dengan hasil kerja satelit bernama Corot ini. Temuan pertama di awal pengamatan menunjukkan bahwa instrumen yang dibawa satelit dapat bekerja dengan baik. Proyek Corot yang bernilai sekitar 231 juta dollar AS didanai Badan Antariksa Prancis (CNES) dan didukung Badan Antariksa Eropa (ESA), Austria, Belgia, Brazil, dan Jerman.
Satelit yang diluncurkan Prancis sejak 27 Desember 2006 memburu planet-planet asing dengan mengamati kemungkinan terjadinya transit pada bintang-bintang di luar angkasa. Saat posisi planet berada di depan bintangnya, instrumen yang dibawa satelit dapat merekamnya sebagai noktah hitam yang bergerak di sepanjang bidang cahaya bintang. Instrumen seberat 650 kilogram berupa sebuah teleskop berdiameter 30 centimeter dan dua kamera yang dibawanya dapat mendeteksi objek-objek yang dikelompokkan sebagai planet.
Metode pengamatan ini merupakan terobosan baru untuk mencari planet-planet asing dalam waktu singkat. Sebelumnya, keberadaan planet-planet ekstrasolar ini diketahui secara tidak langsung, umumnya dengan mengukur ’goyangan’ cahaya bintang yang terlihat dari Bumi saat planet mengorbit di depannya. Perubahan sinyal cahaya bisa menjadi petunjuk untuk menentukan ukuran dan orbit planet tersebut.
Planet ekstrasolar pertama kali dideteksi pada tahun 1995. Menurut Kamus Planet-Planet Extrasolar, sampai sekarang tercatat 232 planet ekstrasolar yang sudah ditemukan para astronom. Dalam 2,5 tahun ke depan, Corot akan memindai sekitar 100 ribu bintang. Dari sekian banyak planet yang mungkin ditemukan diharapkan terdapat lingkungan yang mendukung kehidupan seperti di Bumi
by;rizki suprayogi
Jumat, November 14, 2008
Diposting oleh Master Mister TI di 12.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar