Komisi I DPR beserta ketuanya Theo L Sambuaga (paling depan)
Jakarta, Kompas - Dewan Perwakilan Rakyat menolak rencana pemerintah yang akan menggabungkan perjanjian kerja sama pertahanan dan perjanjian ekstradisi antara Pemerintah RI dan Singapura dalam satu paket rancangan undang-undang.
Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga dari Fraksi Partai Golkar dan Wakil Ketua Komisi I DPR Sidarto Danusubroto dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menegaskan hal itu kepada pers, Jumat (27/7).
Theo menegaskan, DPR sejak awal sudah tidak menyetujui kedua materi itu dipaketkan karena merupakan dua substansi yang berbeda. "Kalau diajukan satu paket pasti ditolak," ungkap Theo.
Menurut Sidarto, penggabungan perjanjian ekstradisi dengan perjanjian kerja sama pertahanan dalam satu paket juga bertentangan dengan hasil rapat kerja Menteri Luar Negeri dengan Komisi I DPR pada 20 Maret 2007.
Rancangan undang-undang (RUU) semacam itu juga belum ada presedennya dan tidak memiliki landasan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. Sidarto kembali mengingatkan, perjanjian ekstradisi merupakan domain pidana, pengembalian aset merupakan domain perdata, sedangkan perjanjian kerja sama pertahanan merupakan domain hukum tata negara dan administrasi negara. "Konsideran dalam RUU pun akan rumit bila digabungkan," ujarnya.
Sesalkan Menhan
Theo dan Sidarto menyesalkan pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono yang menilai sikap kritis Dewan sebagai upaya politis untuk menjatuhkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Tidak ada hubungan sama sekali dengan popularitas SBY," ujar Theo.
Reaksi DPR mengkritisi perjanjian itu, kata Sidarto, adalah hak konstitusional yang mesti dihormati. Langkah DPR, seperti mengajukan interpelasi, jangan selalu dikaitkan sebagai upaya mendiskreditkan Presiden.
Sejumlah anggota Komisi I DPR yang datang pada acara Peringatan Hari Lahir Ke-9 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemarin, mengatakan, kedatangan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew ke sejumlah tokoh politik senior di Indonesia baru-baru ini antara lain untuk melakukan lobi secara informal soal proses ratifikasi sejumlah produk kerja sama Indonesia-Singapura. (DWA/SUT/DIK)
Posted by dsofandi at 10:59 AM 0 comments Links to this post
Video Serangan Gerilyawan Iraq Menghancurkan Stryker dengan IED
Posted by dsofandi at 10:41 AM 0 comments Links to this post
Friday, July 27, 2007
Hasil Pooling
Terimakasih sebelumnya, meskipun jumlah pemilih hanya 14 orang, saya rasa lebih dari cukup untuk mewakili para blogger yang mapir ke newsblog ini.
Berdasarkan hasil pooling, posting yang diinginkan para blogger utk dimuat adalah :
• Pictures : 50%
• News : 35%
• Stories : 23%
• Movies : 21%
Agak aneh juga sih, kenapa pemilih banyak memilih gambar/foto (berdasarkan %) yang ditampilkan, bukannya news atau stories. Disini akan saya perhatikan untuk memuat gambar/foto yang jarang dimuat, diusahakan akan saya hunting gambar spesial pendukung news yang di post.
Dengan demikian maka komposisi postingan yang akan saya muat, sbb (misal 5 posting/hari) :
• Pictures : 100% (setiap posting akan diberikan gambar/ foto)
• News : 3 post
• Stories : 1 post
• Movies : 1 post (kecuali ada movies pendukung news)
Demikian, apabila ada masukan atau saran lainnya dari para blogger, jangan ragu memberikannya di shout box yang sudah disediakan.
Thanks all folks...
Posted by dsofandi at 5:44 PM 0 comments Links to this post
Kapal selam kelas AMUR (1650/950)
Berdasarkan pengalaman jangka panjang mengoperasikan kapal selam diesel-electric, seperti : projects 613 ("Whiskey"), 641 ("Foxtrot"), 641Б ("Tango"). Dan yang terakhir kelas “Kilo”, AL Rusia melanjutkan proyek kapal selam generasi ke-4 terbarunya dengan nama Proyek 677, atau kelas "Amur" (“Amur 1650” dan “Amur 950”)..
Kapal selam ini didesain oleh Rubin Design Bureau dan dibangun di galangan Admiralty Shipyards, di St. Petersburg.
Versi ekspornya diberi nama Amur 1650. Kapal selam dilengkapi lapisan anti-sonar di lambungnya. Amur 1650 merupakan jenis kapal selam penjelajah dengan persenjataan rudal antikapal dan antikapal selam.
Setelah Amur 1650, Rusia juga akan memroduksi Lada-class yang lain. Yakni Kronshtadt dan Petrozavodsk. Kedua kapal juga akan dibangun oleh Admiralty Shipyards.
Ciri Khusus
Ciri khusus kapal selam "Amur" adalah penempatan missile pada peluncur vertikal dan loading amunisi dengan cepat, termasuk tembakan salvo. Amunisi Amur terdiri dari :
• 10 vertical missil containers dengan cruise missil a/l: anti-kapal 3М-54E1 dan 3М-14E untuk sasaran permukaan; kesemua tipe peluncur missil ukurannya universal.
• 4 tabung torpedo ukuran universal (plus tambahan 2 tabung torpedo) memberikan kemampuan serang bawah permukaan ataupun target permukaan dari jarak dekat.
Amur 950/1650 mampu menembak sampai 10 missil kurang dari 2 menit. Untuk pertahanan Amur juga dilengkapi dengan "umpan sonar" berukuran kecil yang ditempatkan dibadan kapal. Dalam melakukan patroli kapal selam dapat bertugas secara efisien disetiap misi yang dilakukan.
Kapal selam kelas Amur ini juga telah dilengkapi dengan sistem tempur terbaru dan memenuhi semua kebutuhan combat-crew di dalamnya.
Ruang kendali kapal selam kelas Amur
Spesifikasi : Amur 1650 | Amur 950
Number of torpedo tubes : 6 | 4pcs
Number of vertical missile launchers : - | 10pcs
Missile, torpedo and amine ammunition. (calibre, mm) : 18 (533) | 16 (533)pcs
Normal displacement : 1765 | 1150m3
Overall dimensions, m (length/width) : 66,8/58.8 | 7,1/5,65
Full underwater speed : 21 | 20kts
Submerged range at economical cruising speed of 3-4 knots : 650 | 350miles
Range of cruise in snorkel mode at speed of 7 knots : 6000 | 3000miles
Maximum diving depth : 300 | 300m
Endurance : 45 | 30days
Crew : 35 | 18men
Catatan Moderator :
Amur pernah diajukan TNI AL ke Dephan sebagai kapal selam yang ingin dimilikinya. Saat itu rencana pembelian kapal selam ke Russia sebanyak enam kapal selam, yang terdiri dari dua kapal selam kelas Kilo dan sisanya kelas Amur. Namun sayang keputusan terakhir yang diberitakan hanya 1 buah kapal selam kelas kilo yang jadi dibeli.
Posted by dsofandi at 4:17 PM 0 comments Links to this post
Labels: Kapal Selam
KRI Diponegoro (365)
KRI Diponegoro dengan nomor lumbung 365 merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL. Dinamai Pangeran Diponegoro, salah seorang Pahlawan Nasional yang berjasa melawan Belanda dalam Perang Jawa 1825-1830.
KRI Diponegoro merupakan sebuah corvette yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patrol dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Kapal kelas SIGMA ini mulai diproduksi Oktober 2004, dan akan siap tugas pada tahun 2007.
Persenjataan
Sebagai bagian dari armada patroli KRI Diponegoro dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
• Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral TETRAL
• Peluru kendali anti kapal: MBDA Excocet MM40 block 2
• Kanon utama: Oto-Melara 76 mm (Posisi A)
• Kanon ringan: 2 x 20 mm Vector G12 (Posisi B)
• Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515
Sensor dan elektronis
• Sistem Perang: Thales TACTICOS
• Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
• Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
• Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
• Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
• Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
• Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
• Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sumber : Wikipedia Indonesia
Kapal-Kapal TNI AL Kelas SIGMA :
Posted by dsofandi at 2:17 PM 0 comments Links to this post
Labels: Kapal Perang (Korvet)
Beijing: Pernyataan AS Bahwa Misil Cina di Irak Menyesatkan
Cina menolak pernyataan Amerika bahwa misil buatan Cina dan senjata-senjata lain diselundupkan ke Irak dari Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan di website Departemen LN Cina hari ini, jurubicara Liu Jianchao mengatakan upaya untuk mengaitkan perdagangan senjata Cina yang normal dengan penyelundupan dan kegoncangan regional “menyesatkan.”
Ia menuduh mereka yang mengeluarkan pernyataan itu mempunyai “motif tesembunyi.”
Awal pekan ini, seorang jurubicara militer Amerika di Irak, Laksamana Mark Fox, mengatakan kepada para wartawan bahwa pasukan Amerika menemukan senjata-senjata buatan Cina di antara senjata-senjata buatan asing lainnya di Irak. Jurubicara itu mengatakan militer Amerika merasa pasti misil-misil Cina telah diselundupkan dari Iran.
Sumber
Posted by dsofandi at 11:12 AM 0 comments Links to this post
Dua Orang Tewas dalam Ledakan di Tempat Peluncuran Roket California
Los Angeles--RoL-- Dua orang tewas dan empat orang menderita luka parah Kamis, dalam ledakan di tempat ujicoba roket di California yang dioperasikan oleh pelopor penerbangan antariksa komjersial kenamaan Burt Rutan, kata pihak berwenang.
Ledakan itu terjadi di Mojave Air and Space Port, tempat Scaled Composites, perusahaan yang dibentuk oleh Rutan, melakukan ujicoba motor roket, kata jrubicara perusahaan Kern County Fire, Tony Diffenbaugh.
Ia menyatakan dua orang tewas dalam ledakan pukul 14:34 waktu setempat (Jumat, 04:34 WIB) tersebut dan empat orang lagi segera dibawa ke rumah sakit setempat. Kompleks seluas 1.335 hektare itu segera ditutup. "Satuan kami tiba di tempat kejadian di tempat ujicoba terpencil di bagian timurlaut bandar udara. Yang mereka temukan adalah enam korban ledakan dengan bermacam luka bakar dan traumatis," kata Diffenbaugh.
Berita selanjutnya
Posted by dsofandi at 10:34 AM 0 comments Links to this post
Kerja Sama : RI-Korsel Jajaki Produksi Kapal Selam
Seoul, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Roh Moo-hyun sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan Indonesia dan Korea Selatan dengan cara bersama-sama melakukan riset dan pengembangan teknologi, investasi, pelatihan, edukasi, dan produksi secara bersama-sama alat pertahanan.
Kerja sama dalam produksi alat-alat pertahanan di antaranya adalah membuat kapal. Jika Korea Selatan (Korsel) dikenal teknologinya yang baik dalam membangun kapal perang, Indonesia, melalui PT PAL, juga mampu membuat kapal-kapal nonperang. Dengan kesetaraan kemampuan dan kerja sama teknologi, Indonesia dan Korsel akan membuat kapal yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa di masa datang.
Demikian disampaikan Presiden Yudhoyono saat memberikan keterangan mengenai hasil-hasil kunjungan kenegaraan di Korsel, di Seoul, Rabu (25/7). Kerja sama pertahanan tertuang dalam salah satu pernyataan bersama seusai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan The Blue House.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 9:24 AM 1 comments Links to this post
Pakistan Sukses Ujicoba Cruise-Missile
"Rudal jelajah Babur Hatf VII, yang mampu membawa variant hulu ledak, termasuk hulu ledak nuklir, Kamis (26/7) kemarin sukses diuji coba". Demikian yang diberitakan channel berita televisi lokal yang di kutip dari sumber militer.
Inilah kali ke-dua ujicoba Babur ditahun 2007 ini. Tes pertama kali pernah dilakukan 2005 lalu. Pihak militer mengatakan mereka berhasil mengembangkan jangkauan misil dari 500 menjadi 700 kilometer (300-430 miles).
Awal tahun ini, Pakistan juga pernah melakukan uji-tembak versi terbaru rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir, yaitu Shaheen II (Hatf VI), dengan jangkauan 2,000 kilometer (1,245 miles), dan rudal Abdali (Hatf II) dengan jarak jangkau 180 kilometer (112 miles). "Semuanya merupakan bagian modernisasi program arsenal rudal", ujar jubir Militer kepada media.
Pakistan dan rival lamanya, India, sebelumnya pernah bersitegang lewat 3 kali perang yang melibatkan kedua negara sampai dengan akhir 2000 lalu, mereka (India & Pakistan) secara rutin juga telah melakukan beberapa tes rudal buatannya, bahkan di tahun 1998 keduanya pernah melakukan ujicoba nuklir bawah tanah.
Kedua negara pernah melakukan pembicaraan mengenai konflik utama mereka di Kashmir, sebuah wilayah di Himalaya yang diklaim keduanya, tetapi sejauh ini belum ada kejelasan proses penyelesaiannya.
Posted by dsofandi at 9:01 AM 0 comments Links to this post
Labels: Rudal Jelajah
Thursday, July 26, 2007
S-400 Akan di Pasang Seputar Moscow 6 Agustus Nanti
Russia akan menempatkan batalion sistem rudal pertahanan udara S-400 disekitar Moscow pada 6 Agustus nanti, demikian yang dikatakan jubir AU-Russia.
S-400 Triumf (NATO codename SA-21 Growler) adalah sistem rudal pertahanan udara terbaru yang dikembangkan Almaz Central Design Bureau, hasil upgrade S-300 family.
"Batalion pertahanan udara yang dilengkapi S-400 Triumf ini akan ditempatkan di pos-pos komando gugus tempur seputar area kota Moscow, agustus nanti" ungkap Colonel Alexander Drobyshevsky saat konfrensi pers Selasa (24/7/2007).
Sebelumnya Russia sukses melakukan uji-tembak S-400 pada 12-13 Juli 2007 lalu di fasilitas komplek uji pertahanan udara, Kapustin Yar, Region Astrakhan.
Drobyshevsky mengatakan unit pertama batalion telah tiba di lokasi penempatannya di Region Moscow dan telah dipersiapkan combat-duty-nya.
Menurut beberapa sumber, batalion regular S-400 ini dilengkapi sedikitnya 8 launchers dan 32 misil serta pos komando yang bisa berpindah-pindah.
Posted by dsofandi at 1:22 PM 0 comments Links to this post
Labels: Rudal Pertahanan Udara
Pamer Kekuatan Aircraft-Carier US Navy di Teluk Persia
USS Dwight D. Eisenhower dan USS Stennis di Teluk Persia pada Maret 2007 lalu.
Posted by dsofandi at 1:12 PM 0 comments Links to this post
Tes Mobilitas LAV 1/2/3 Kanada
Video tes mobilitas tank angkut personil LAV 1 Bison, LAV 2 Coyote and the LAV 3 Canada-Army
Posted by dsofandi at 1:07 PM 0 comments Links to this post
Konsep Desain Kapal Perang Masa Depan US Navy (IV)
Saat ini U.S. Navy tengah membangun skala model kapal perang ringan masa depan bersenjata laser-cannon (panjang 133 feet) diberi nama Sea Jet.
Sea jet menjadi prototype awal dari konsep kapal perang masa depan US Navy, pembuatannya dilakukan untuk menguji coba kendali elektnonik kapal dan sistem propulsi terhadap hambatan air saat beroperasi.
Sea jet menggunakan mesin AWJ-21, yang di desain Rolls Royce Naval Marine corporation. Sistem jet-air pertama ini sebenarnya telah digunakan selama beberapa dekade di US Navy, tetapi mereka ingin menggantikan sistem kemudi dan propeller konvensional secara keseluruhan disini.
Tes yang rencananya akan dilakukan di danau Idaho, masih menunggu selesainya rangkaian ujicoba mesin AWJ-21.
Propulsi baling-baling sebagai pendorong laju kapal pada Sea Jet akan dihilangkan, dan sistem penggantinya menggunakan teknologi baru bernama RIMJET, yang akan segera diaplikasi dan diujicoba kemampuannya.
RIMJET merupakan baling-baling konvensional yang diletakkan di sebuah pod, yang diletakkan di luar kapal, pod-pod ini berisi motor listrik yang menggerakkan baling-baling.
Maksud dari kedua tes disini (kemudi dan propeler) adalah untuk menemukan sistem baru yang akan dipakai kapal perang yang membuatnya lebih sunyi dalam melaju dan mudah dikendalikan, khususnya di lautan.
US Navy berkeinginan proyek ini dimulai dari elektrik kapal, sehingga beberapa bulan kedepan sudah ditemukan pemecahannya. Yang terpenting adalah mengembangkan efisiensi 'laser cannon', karena memerlukan banyak kebutuhan elektrik penggunaannya nanti.
Bersambung
Posted by dsofandi at 1:01 PM 0 comments Links to this post
Labels: Kapal Perang (Konsep)
Pesawat Hercules Pengirim Bantuan Mendarat Darurat di Banjarmasin
Metrotvnews.com, Morowali: Pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan untuk korban banjir di Morowali, Sulawesi Tengah, mendarat darurat di Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (24/7) pukul 13.00 WIT. Pesawat mengalami kebocoran oli pada salah satu mesin.
Pesawat yang mengangkut sekitar 11 ton bahan makanan dan obat-obatan ini seharusnya tiba di Palu, Sulteng, 14.30 WIT. Selain mengangkut bantuan korban banjir, pesawat juga membawa tujuh awak pesawat, termasuk Kepala Pelaksana Harian Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal TNI Syamsul Ma'arif. Setelah menjalani perbaikan, pesawat rencananya melanjutkan perjalanan ke Palu, Rabu ini, sekitar pukul 08.00 WIT.(BEY)
Posted by dsofandi at 9:41 AM 0 comments Links to this post
Pertahanan : Radar Australia Jangkau Dua Pertiga Wilayah RI
Yogyakarta, Kompas - Australia saat ini memiliki radar Australia Maritime Information Zone atau AMIZ yang menjangkau 1.000 mil wilayah laut hingga ke wilayah Indonesia.
Sementara Indonesia tidak mempunyai radar permukaan dan tidak memiliki patroli di Laut Selatan Yogyakarta.
Komandan Detasemen TNI AL Yogyakarta Mayor Laut Jaya Darmawan mengingatkan itu saat menerima kunjungan kerja Komisi I DPR, Rabu (25/7). "Ancaman dari Australia itu luar biasa, jangkauannya mencapai dua pertiga wilayah Indonesia," ucap Mayor Laut Jaya.
Potensi ancaman yang mungkin timbul dari aspek matra laut di wilayah Yogyakarta lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional dan Pulau Christmas sebagai pangkalan Australia yang berjarak 335 mil laut.
Ancaman potensial lainnya, pelanggaran keimigrasian gelap menuju Australia yang memanfaatkan kelemahan pengawasan perairan Yogyakarta. Pelanggaran kapal niaga dan kapal perang asing pun tidak termonitor karena tidak adanya patroli KRI di kawasan selatan DIY.
Ancaman faktual lainnya adalah ancaman terorisme atau konflik kepentingan dalam memanfaatkan ruang.
Bentuk pelanggaran oleh pihak asing lainnya yang juga perlu diwaspadai adalah kehadiran armada Amerika Serikat di perairan Samudra Hindia.
Jaya juga mengingatkan bahwa Norwegia pernah selama tiga tahun diam-diam melakukan survei hidro oseanografi di perairan Indonesia dan mengirimkan data-data tiga dimensi melalui satelit. "Padahal, data itu kan mahal," paparnya.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 9:14 AM 0 comments Links to this post
Labels: Australia
TNI AL Tangkap Kapal Penyelundup Kayu Meranti Ke Malaysia
Surabaya, Kapal patroli TNI AL, KRI Fatahillah-361 dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) berhasil menangkap KM Bintang Cerah yang hendak menyelundupkan 180 meter kubik kayu balok jenis meranti ke Malaysia.
"KRI Fatahillah menangkap KM Bintang Cerah saat berada di sekitar perairan Laut Sulawesi, Kalimantan Timur akhir pekan lalu," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Rabu.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 9:08 AM 0 comments Links to this post
TNI Kembangkan Teknologi Pertahanan Dengan Lima Perguruan Tinggi
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan lima perguruan tinggi sepakat bekerja sama untuk melakukan pengembangan teknologi dan manajemen ketahanan dan pertahanan nasional.
Kesepakatan kerja sama tersebut, ditandai dengan penandatangaan nota kesepahaman antara Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dengan lima rektor perguruan tinggi masing-masing Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi 10 November Surabaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 9:03 AM 0 comments Links to this post
Wednesday, July 25, 2007
GR-1 Panavia Tornado : Royal Saudi Air Force (RSAF)
Pemerintah Arab Saudi akan melengkapi persenjataan untuk pesawat tempur Tornadonya yang sedang di upgrade di Inggris, guna memperkuat angkatan udara-nya. Dalam program ini ditengarai pihak Inggris akan melengkapinya dengan sista rudal jelajah Storm Shadow dari MBDA.
Pada tanggal 2 April lalu dari pangkalan BAE Systems, Warton melesat pesawat Tornado milik AU Kerajaan Arab Saudi dengan membawa rudal Storm Shadow yang terpasang pada bagian bawah fuselage pesawat.
Bulan Pebruari lalu, Pimpinan dari MBDA, Marwan Lahoud memberikan keterangan press bahwa perusahaan berupaya untuk mendapatkan kontrak senilai 1,5 milyar Euro untuk meng-upgrade persenjataan pesawat Tornado Arab Saudi. Walau tidak disebutkan jenis senjata yang akan ditawarkan oleh MBDA, berbagai pihak menebak bahwa persenjataan yang akan dijual kepada Arab Saudi termasuk rudal Storm Shadow (Rudal anti-tank dari Brimstone) dan kemungkinan rudal udara-ke-udara jarak pendek ASRAAM.
BAE Systems merupakan salah satu peserta tender yang unggul untuk program paket upgrade dan persenjataan untuk pesawat Tornado milik Saudi. Mereka tidak bersedia menyebutkan persenjataan apa yang nantinya pasti akan melengkapi Tornado tersebut.
Sementara itu pihak Arab Saudi juga menaruh minat pada precision-guided bomb generasi baru yang telah dikembangkan oleh pihak Raytheon.
Rudal Storm Shadow memperlihatkan debutnya saat digunakan oleh AU Kerajaan Inggris pada operasi invasi ke Iraq pada tahun 2003, dimana pesawat GR4 Tornado memuntahkan rudal-rudal tersebut terhadap berbagai target di Iraq.
Perancis juga mengoperasikan sista rudal sejenis dengan nama Scalp EG, rudal ini sudah di ekspor ke Yunani dan Itali. Dan versi Scalp EG yang diberi nama Black Shaheen juga sudah di ekspor ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negara tetangganya.
Dibawah aturan Missile Technology Control Regime, pihak MBDA harus mengurangi muatan bahan bakar rudal Storm Shadow untuk dijual ke Arab Saudi sehingga jarak tembaknya menjadi kurang dari 300 km.
Industri pertahanan Inggris merupakan salah satu pemasok terbesar angkatan besenjata Kerajaan Arab Saudi melalui program proyek Al Yamamah. Pemerintah Arab Saudi diperkirakan akan memesan 72 unit pesawat tempur Eurofighter Thypoon untuk menggantikan Tornado. (Written by MAH)
Posted by dsofandi at 5:19 PM 0 comments Links to this post
Labels: Pesawat Tempur
Pesawat Siluman Jepang
Pertama dalam 30 Tahun Terakhir
Tokyo, Selasa - Jepang berniat mengembangkan prototipe dari sebuah pesawat jet tempur siluman generasi mendatang. Langkah Tokyo ini diharapkan akan membuat Washington DC meninjau kembali kebijakannya yang menolak penjualan pesawat tempur F-22 Raptor yang dikehendaki Jepang.
Laporan harian Yomiuri Shimbun edisi Selasa (24/7) menyebutkan, Kementerian Pertahanan Jepang akan memasukkan permintaan dana bagi pengembangan prototipe ini dalam pengajuan anggaran tahun fiskal 2008 yang dimulai bulan April tahun depan. Laporan yang mengutip sebuah sumber di Kementerian Pertahanan Jepang itu dibantah pejabat lainnya yang mengatakan belum ada keputusan soal rencana ini.
Rencana mengembangkan sebuah pesawat jet tempur siluman (stealth) ini akan menelan biaya miliaran yen dalam 10 tahun mendatang. Jika rencana Jepang ini benar, itu merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 1970 saat Jepang mengembangkan pesawat jet tempurnya sendiri.
Jepang pernah mengembangkan jet tempur pendukung F-1, tetapi program ini tidak dilanjutkan karena tidak mendapat dukungan pemerintah. Jepang kini membuat jet tempur F-15 berdasarkan lisensi dari AS.
Jepang, sejak kekalahan Perang Dunia II tahun 1945, menyatakan dirinya sebagai negara damai. Meski demikian, anggaran pertahanan Jepang termasuk yang terbesar di dunia. Jepang juga secara bertahap terus mengembangkan kekuatan dan peran militernya.
Namun, harian Yomiuri menambahkan, sekalipun mengembangkan prototipe jet tempur, tidak menjadi sebuah keharusan bagi Jepang untuk mewujudkan pembuatan sebuah jet tempur siluman. Jet tempur siluman bisa lolos dari tangkapan radar saat terbang di atas kecepatan suara.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 2:43 PM 0 comments Links to this post
SA-13 Gopher, SAM-Swagerak Russia
Pernah nonton film karya John Moore berjudul "Behind Enemy Lines", tentunya gak asing dengan SA-13, mobil rudal buatan Russia ini digunakan tentara Serbia untuk menembak 'Hornet', dan berhasil jatuh.
Sekilas mengenai Gopher, Sista rudal hanud swagerak jarak dekat 9M37 Strela 10 dirancang guna menggantikan leluhurnya, 9K31 Strela 1, yang semula dilansir memenuhi kebutuhan sista hanud ringan yang mudah dipindahtempatkan, SA-9 Gaskin yang cukup revolusioner di jamannya.
Maklum, sejak awal 1950-an, SAM russia selalu tampil besar dan berat hingga lambat dipindahkan dan gampang dilacak pesawat mata-mata NATO. sejak adanya SA-9, NATO mulai kerepotan melacak rudal hanud russia.
SA-9 ditempatkan diatas kendaraan pengintai BRDM 2 dengan 4 rudal 9M31 Strela 1. tiap rudal berhulu ledak High Explosive (HE) seberat 2.6 kg dan dikemas pada tabung peluncur berbentuk kotak. dengan kecepatan jelajah mach 1.5, rudal seberat 30kg ini dapat menjangkau sasaran sejauh 8000meter dan setinggi 6000 meter.
peningkatan kecepatan pesawat NATO yang mencapai mach 2 membuat SA-9 tidak lagi layak ditempatkan di front.maka, di medio 70-an, lahirlah ZRK-BD 9K35 Strela 10, alias SA-13 gopher.
Kendaraan Angkut
BRDM-2 dengan segala keterbatasannya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hasil modifikasi ini. selain tidak bisa membawa rudal cadangan, ia juga tidak bisa dilengkapi radar dan penjejak elektronik lain.
Walhasil, mobilitasnya juga rendah. lalu, dipilihlah MT-LB yang lebih tangguh dan lebih bisa bermanuver dengan roda rantainya, ukuran lebih luas, dan bisa dipasangi rudal-rudal cadangan dan piranti elektronik yang lebih banyak.
MT-LB ini memiliki panjangn total 6.63 m, lebar 2.85 m, tinggi dengan tabung peluncur rudal pada posisi nonaktif 2.37 m, sedang tinggi pada posisi siap tembak sampai 3.86 m, bobotnya cukup ringan 12.3 ton, kecepatan maksimum di jalan raya mencapai 61.5 km/jam dengan jarak 500 km.
Saat menyeberangi sungai/amfibi, kecepatannya 6 km/jam. ditenagai mesin disel 8 silinder YaMZ-238V berdaya 240PK dengan kapasitas solar 450 liter, MT-LB bisa melibas rintangan setinggi 0.7 m, dan parit selebar 2.7 m. atau mendaki bukit dengan kemiringan 31 derajat dan melintasi jalan dengan kemiringan 15 derajat.
MT-LB seperti aslinya untuk mengangkut pasukan, juga dilengkapi dengan baja hingga 7 mm untuk perlindungan perang, disertai kemampuan nubika dan perangkat penglihatan malam dengan IR bagi pengemudinya, karena dipasangi rudal, turret MT-LB yang bersenjatakan meriam KPVT 14.5mm harus dicopot, diganti dengan senapan mesin ringan PK kaliber 7.62mm.
Rudal
Baik rudal 9M31 (SA-9) ataupun 9M37 (SA-13) termasuk kelompok SAM ringan kelas strela dengan pemandu IR, sebagai hasil modif, 9M37 lebih panjang 0.42 m dari rudal 9M31, lebih silindris dan hidungnya lebih bulat.
Panjang 2.2 m, diameter 0.12 m, dan lebar sirip 0.36 m. dengan bobot siap tembak 42 kg (hulu ledak HE 5 kg), 9M37 dengan kecepatan mach 2 lebih, dapat menghajar sasaran berkecepatan hingga 1500 km/jam pada jarak 200-5000 m dan ketinggian 10-3500 m.
Hulu ledak 9M37 dipasangi perangkat penjejak pasif segala aspek sasaran dari bahan timbal sulfida (yang didinginkan secara cryogenic) dipandu IR. sementara sumbu ledaknya ada 2 macam. jenis sumbu tumbukan dan sumbu yang diaktifkan sinar laser pada jarak 4 m dari sasaran. dengan adopsi perangkat penjejak bermode ganda (IR dan pasif optikal photo contrast) maka rudal ini punya sistem perangkat anti kecoh perang elektronik yang cukup baik. photo contrast bisa mendeteksi sasaran pada jarak 2000-8000 m, sedang IR pada jarak 2300-5300 m.
Tiap SA-13 membawa 8 rudal cadangan. bisa juga gabungan rudal 9M31 dan 9M37. untuk sasaran murah dan gampang, pakai 9M31, sedangkan yang mahal dan sulit, gunakan 9M37. waktu untuk menyiapkan sistem pada kondisi siap tembak 40 detik. demikian sebaliknya. sementara waktu pengisian ulang rudal semua tabung sekitar 2 menit.
9M37 dimodif menjadi 9M333. bobotnya mencapai 55 kg, dengan bobot hulu ledak 7.5 kg. di sekitar hidung ada 3 sirip delta, sementara di ekornya ada 4 sayap delta yang mengembang saat meninggalkan tabung peluncur. kecepatannya hampir mach 2.8. jika dibutuhkan, 9M333 dapat melaju hingga ketinggian 30 km.
Seperti SA-9, SA-13 dalam sekali tembak melepas 2 rudal bersamaan menuju satu sasaran dengan frekuensi gelombang pengarah yang berbeda. diharapkan, jika satu rudal kena kecoh, yang lainmasih bisa menguber sasaran.
Radar
MT-LB yang dipakai SA-13 mempunyai nama fungsional TELAR (Transporter-Erector-Launcher-Radar) ada TELAR 1 dan TELAR 2.
Pada TELAR 1, ada 4 unit antena radar deteksi pasif jenis Flat Box B yang dipasang pada kedua sisi belakang karoseri, satu dibagian atap depan jajaran tabung peluncur, dan sisanya di depan jendela kabin pengemudi kendaraan.
Sementara pada TELAR 2 yang menjadi kendaraan komandan baterai SAM (satu baterai terdiri atas 4 unit SA-13) keempat antena tadi tidak ada. sebagai gantinya dipasang radar pendeteksi dan penjejak sasaran tipe Dog Ear. diawaki 5 orang, jangkauan deteksi Dog Ear 80 km, sementara jangkauan penjejaknya 35 km.
Agar rudal tidak terbuang percuma gara2 ditembakkan diluar jangkauan, SA-13 dipasangi radar penentu jarak sasaran 9S86 Hat Box. radar ini bisa beroperasi mandiri atau dipandu radar B-76 Gun Dish yang terpasang pada sista arhanud ZSU-23/4 shilka. jika Hat Box kena jamming, radar cadangan Snap Shot yang beroperasi pada frekuensi ganda segera beraksi dalam tempo 12 detik setelah Hat Box lumpuh. jenis radar lain yang ada pada SA-13 adalah Pie Rack, utuk mengidentifikasi lawan-kawan.
Berikut klip yang diambil dari film John More :"Behind Enemy Lines", saat F-18 Hornet ditembak SA-13 Gopher :
Posted by dsofandi at 12:18 PM 0 comments Links to this post
Labels: Rudal Pertahanan Udara
Latihan Terjun Statik KOPASKA KOARMABAR
Teluk Ratai Lampung 23 Juli 2007, Komando Pasukan Katak Armabar melaksanakan Latihan Tempur K-3 tahun 2007 di Teluk Ratai Lampung yang dipimpin langsung oleh Komandan Satpaska Armabar Letkol Laut (P) S Irawan.
Latihan yang berlangsung selama 6 hari dengan berbagai materi latihan dimaksud untuk memelihara dan meningkatkan keterampilan serta kesiapan operasional serta memantapkan kemampuan dan kerjasama tim dalam organisasi satuan dan setelah selesai melaksanakan latihan diharapkan mampu mengembangkan teknik maupun taktik di lapangan serta bekerja sama dengan unsur-unsur satuan lain guna mendukung tugas pokok.
Tampak anggota Satpaska Armabar sedang melaksanakan latihan terjun statik yang diterjunkan dari pesawat TNI AL Cassa CN 212 di perairan Teluk Ratai Lampung.
Posted by dsofandi at 11:33 AM 0 comments Links to this post
Latihan Bersama TNI AU Dengan USAF “Teak Iron”
Dispenau, Selasa, 24 Juli 2007 -- Bertempat di Terminal Selatan Bandara Halim Perdana Kusuma kemarin Senin (23/7) telah diselenggarakan pembukaan Latihan Bersama TNI AU dengan Amerika Serikat, dengan nama sandi “Teak Iron”. Latihan bersama ini dibuka oleh Letkol PNB Julexy Tambajong, sehari-hari adalah Komandan Skadron Udara 31, mewakili Komandan Wing I Lanud Halim, Kolonel PNB Asep Adang Supriyadi selaku Direktur Latihan. Hadir pula pada acara tersebut Major Ken Richardson selaku Wakil Direktur Latihan.
Dirlat Teak Iron dalam sambutan yang dibacakan Letkol PNB Julexy mengatakan, maksud dan tujuan latihan bersama ini adalah untuk membagi pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat meningkatkan kemampuan personel melaksanakan penerjunan dalam tingkat rendah. Di lain pihak adalah untuk mempererat persahabatan dan kerjasama yang baik diantara kedua Angkatan Udara yang akhirnya menuju pada kedekatan hubungan kerjasama kedua negara.
Kegiatan yang akan dilaksanakan berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 23 Juli sampai dengan 03 Agustus 2007 dipusatkan di Terminal Selatan Bandara Halim PK. Rangkaian kegiatannya antara lain Techical low level, Cargo Drop and Personil Drop serta unsur operator pesawat Hercules.
Pesawat Hercules yang terlibat yakni dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Sedangkan taktik tempur melibatkan unsur dari Asia Tactic Squadron USAF serta Pasukan Khas Angkatan Udara yang terdiri atas 10 personel, jump master dari Wing III Paskhas, 20 personel dari Sarpur Skadron Paskhas 463 Trisula Lanud Iswahyudi Madiun, 14 personel dari Dalpur Skadron Paskhas 464 Nanggala Lanud Abd Rahman Saleh Malang di bawah pimpinan Komando Latihan, Kapten PSK Subuki.
Posted by dsofandi at 11:24 AM 0 comments Links to this post
Dialog Pertahanan Indonesia-Australia Hasilkan 41 Kegiatan Kerja Sama Untuk 2008
Canberra, Dialog strategis pertahanan Indonesia-Australia (IADSD) kelima berakhir di Canberra, Selasa, dengan menyepakati 41 kegiatan kerja sama yang terkait dengan kontra terorisme dan intelijen, keamanan maritim, pasukan penjaga perdamaian (PKO), penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan, serta manajemen pertahanan.
Dirjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan (Dephan), Mayjen T Dadi Susanto, selaku ketua delegasi RI dalam dialog yang berlangsung dua hari itu mengatakan, jumlah kegiatan kerja sama yang akan dilaksanakan pada 2008 itu menandai semakin meluasnya cakupan kerja sama pertahanan kedua negara.
"Artinya, hubungan bilateral Indonesia dan Australia di bidang pertahanan semakin baik. Dalam IADSD ke-empat tahun lalu, kedua pihak hanya menyepakati sekitar 25 kegiatan," katanya.
Di antara kegiatan yang disepakati itu adalah kerja sama bidang industri pertahanan, namun rincian kerja sama ini masih akan dibicarakan oleh para ahli kedua negara, katanya.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 11:20 AM 0 comments Links to this post
KASAU: Penggantian OV-10 BRONCO, Tunggu Keputusan MABES TNI
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno mengatakan, penggantian pesawat tempur latih jenis OV-10 Bronco masih menunggu keputusan Mabes TNI.
"Dipercepat atau tidak penggantiannya, tergantung pada keputusan otoritas diatas saya (Mabes TNI)," katanya menjawab ANTARA di Jakarta, Senin, tentang kemungkinan percepatan penggantian Bronco, menyusul jatuhnya pesawat jenis itu Senin (23/7) di Malang, Jawa Timur.
Ditemui usai menghadiri upacara penyambutan empat jenazah korban jatuhnya helikopter TNI AU jenis TwinPac di Papua, ia mengatakan, program peremajaan atau penggantian itu tetap ada tetapi tetap harus diputuskan oleh Mabes TNI dan Departemen Pertahanan.
Herman mengatakan, pihaknya telah mengirim tim investigasi ke Malang, untuk menyelidiki jatuhnya pesawat tersebut.
"Sambil menunggu kepastian tentang penyebab jatuhnya pesawat, maka saya akan meng-grounded (mengkandangkan) sementara pesawat tersebut," ungkap Kasau.
Ia mengungkapkan, dugaan sementara penyebab jatuhnya pesawat OV-10 Bronco karena adanya masalah pada mesin pesawat atau `trouble engine`.
Markas Besar TNI AU telah mengajukan penggantian sejumlah pesawat tempur yang telah berusia di atas 15 tahun kepada Dephan.
Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53 dan pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap.
Sebelumnya, pada 21 Juli 2005 pesawat sejenis jatuh saat melakukan latihan rutin hingga menewaskan tiga awaknya.
Kini, pada Senin (23/7) pesawat tempur taktis atau pesawat pembom ringan dengan senjata bom, peluru, dan roket juga jatuh saat melakukan latihan ringan di sekitar Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh, Malang.
Akibat kecelakaan itu, ko pilot Letda Pnb Elysius Quintarumiarsa meninggal dunia dan pilot Mayor Pnb Danang Setiabudi luka-luka.
Jenazah Elysius langsung disemayamkan di Skuadron 21 Lanud Abdurrahman Saleh dan akan dimakamkan Selasa (24/7) di Taman Makam Pahlawan Senopati Malang.
Kasau Herman Prayitno langsung terbang ke Lanud ABD untuk melayat dan meninjau langsung kondisi Skuadron 21 yang merupakan `home base` dari pesawat OV-10 Bronco.
Sumber : Antara
Posted by dsofandi at 10:58 AM 0 comments Links to this post
Waspadai Manuver Lee Kuan Yew
JAKARTA(SINDO) – Kalangan DPR meminta pemerintah mewaspadai manuver yang dilakukan Menteri Mentor Singapura Lee Kuan Yew selama di Indonesia. Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra mengatakan, keberadaan Lee di Indonesia tidak hanya sekadar melakukan kunjungan informal saja.
Melainkan juga dalam rangka melancarkan lobi-lobi terkait kelanjutan kerja sama perjanjian pertahanan (Defence Coorperation Agreement/DCA) Indonesia-Singapura. “Pernyataan Lee yang menilai kita terlalu membesarbesarkan persoalan DCA sangat tidak tepat karena persoalan itu memang besar.Untuk itu, kepada semua pihak terutama pemerintah agar waspada atas lobi yang dilakukan Lee Kuan Yew,” tegas Yusron di Jakarta, kemarin. Diketahui sebelumnya, dalam jamuan makan siang dengan beberapa tokoh, Lee sempat melontarkan pernyataan bila DPR dan pers di Indonesia terlalu membesar-besarkan persoalan DCA.
Hal itu disampaikan Ketua BPK Anwar Nasution yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Lee, ungkap Anwar, mengatakan bila kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Singapura telah dilakukan sejak pemerintahan Soeharto sehingga tidak layak untuk dipersoalkan. Mengenai pernyataan Lee ini,Yusron menjelaskan secara substansi, DCA yang saat ini dalam tahap pembahasan untuk dituangkan dalam Implementing Arrangement (IA), sangat merugikan Indonesia.
Berita selengkapnya
Posted by dsofandi at 9:55 AM 0 comments Links to this post
Tuesday, July 24, 2007
Sukhoi Su-33
Sukhoi Su-33 (kode NATO: Flanker-D) adalah pesawat tempur angkatan laut yang dikembangkan oleh Sukhoi pada tahun 1982 untuk dipakai diatas kapal induk.
Pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27, dan sebelumnya diberi nama Su-27K. Perbedaan Su-27 dengan Su-33 adalah Su-33 dilengkapi peralatan untuk diluncurkan dan mendarat di kapal induk (seperti cantolan belakang dan sayap lipat), dapat dipasang canard, dan dapat mengisi bahan bakar di udara.
Sesuai dengan misinya, pesawat ini bisa dianggap sebanding denagn F-14 Tomcat Amerika Serikat, sedangkan MiG-29K 'Fulcrum-D' sebanding dengan F/A-18 Hornet.
Performa :
• Maximum takeoff weight, kg : 33,000
• Maximum ordnance, kg : 6,500
• Service ceiling (without external ordnance and stores), km : 17
• Maximum flight speed (without external ordnance and stores), km/h : 2,300
• G-limit (operational) : 8
• Maximum flight range, km : 3,000
• Landing approach speed, km/h : 240
• Crew : 1
• Aeroplane dimensions : length (21.19m), wingspan (14.7m), height (5.9m)
• Powerplant/ engines : 2 x AL-31F
• Thrust in afterburner, kgf : 12,500 -2 %
Persenjataan :
• Guns : Onboard 30mm gun
• Guided air-to-air missiles : R-27R1(ER1) R-27T1(ET1) R-73E
• Unguided missiles : S-8KOM, S-8OM, S-8BM S-13T, S-13OF S-25-OFM-PU
• Bombs, calibre, kg : 50, 100, 250, 500
• Cluster bombs : RBK-500
• External fuel tanks : n/a
• Suspension points : 12
Posted by dsofandi at 5:21 PM 0 comments Links to this post
Labels: Pesawat Tempur
Rencana Global Ballistic Missile Defense 2017
Ballistic Missile Defense
Posted by dsofandi at 5:20 PM 0 comments Links to this post
Учения Тыла ВВС "Крыло-2007"
Album foto (19/7/2007) : Doctrines of Rear the Air Forces "Крыло-2007"
Foto-foto lainnya
Posted by dsofandi at 4:10 PM 0 comments Links to this post
Rockwell OV-10 Bronco
Rockwell OV-10 Bronco di pertunjukan udara, Perancis, 2006.
OV-10 Bronco adalah pesawat militer ringan berbaling-baling bermesin ganda buatan North American Rockwell sebagai pesawat serang ringan dan pesawat angkut ringan.
Pesawat ini dikembangkan pada tahun 1960-an sebagai pesawat khusus untuk pertempuran COIN (COunter-INsurgency) atau anti-gerilya. Walaupun memiliki sayap tetap, kemampuannya mirip dengan kemampuan helikopter serbu berat yang cepat, mampu terbang jarak jauh, murah dan sangat dapat diandalkan.
OV-10 Bronco mampu terbang pada kecepatan sekitar 560 km/jam, memuat bahan peledak eksternal seberat 3 ton, dan mampu terbang tanpa henti selama 3 jam atau lebih. Pesawat ini berharga karena kemampuannya dalam mengemban berbagai misi, memuat berbagai macam senjata dan kargo, area pandang pilot yang luas, kemampuan terbang dan mendarat di landasan yang pendek, biaya operasi yang murah dan kemudahan dalam perawatan. Dalam banyak kejadian, pesawat ini mampu terbang baik hanya dengan menggunakan satu mesin.
OV-10 Bronco dan TNI-AU
TNI-AU saat ini tercatat memiliki 16 unit OV-10F (varian OV-10 khusus untuk TNI-AU) yang tergabung dalam Skadron 1/Bronco Flight yang bermarkas di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Pesawat-pesawat ini dibuat pada tahun 1976 dan berperan aktif dalam konflik di timor timur, ketiadaan bom yang baru akan dikirimkan oleh Amerika Serikat setelah 3 tahun dari pembelian disiasati dengan memasang bom-bom Rusia dengan memodifikasi bagian cantelan bom di pesawat.
Pada tahun 2007 diketahui beberapa pesawat ini masih aktif dioperasikan oleh TNI-AU.
Posted by dsofandi at 9:52 AM 0 comments Links to this post
Pesawat OV-10F Bronco Tak Boleh Terbang
Malang, Kompas - Menyusul jatuhnya pesawat tempur OV-10F Bronco di Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh Malang, Senin (23/7) pagi, Kepala Staf TNI AU Marsekal Herman Prayitno menginstruksikan agar semua pesawat jenis itu tak boleh terbang hingga penyebab kecelakaan diketahui secara pasti.
"Apabila ada kecelakaan, markas besar akan menunjuk panitia untuk menyelidiki penyebab utamanya apa. Sampai ada kepastian penyebab kecelakaan, pesawat OV-10F Bronco tidak digunakan terlebih dahulu," tutur KSAU di Malang, Jawa Timur.
Herman berharap penyebab jatuhnya pesawat buatan AS tahun 1976 itu bisa diketahui paling lama satu bulan. Sesuai rencana, penggantian Bronco yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun akan dipastikan pada 2009.
OV-10F Bronco nomor TT 1014 yang jatuh pada pukul 09.20 WIB itu menewaskan salah satu pilotnya, Letnan Dua Eliseus Quintaruniarsa (24). Penerbang lainnya, Mayor (Pnb) Danang Setyobudi, yang sempat melontarkan diri mengalami luka-luka.
Peristiwa terjadi sekitar satu menit setelah pesawat berbaling-baling ganda itu lepas landas untuk sesi latihan rutin. "Menurut pengakuan korban yang selamat, pesawat jatuh disebabkan kerusakan di engine sebelah kanan," tutur Komandan Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh Marsekal Pertama Yushan Sayuti.
Sekitar 500 kaki dari tanah, kecepatan pesawat dan putaran baling-baling menurun. Akhirnya pesawat tidak dapat dikendalikan dan jatuh di lahan tebu, sekitar 1 kilometer dari ujung Landasan Pacu 35. (DIA/ONI/SUT)
Sumber
Posted by dsofandi at 9:34 AM 0 comments Links to this post
Monday, July 23, 2007
RMS Coba Kibarkan Bendera di KRI Diponegoro (Corvette SIGMA)
Posted by dsofandi at 4:28 PM 0 comments Links to this post
Rantis (Kendaraan Taktis) MAESA-PT44, Made in Indonesia
Rantis (Kendaraan Taktis) MAESA PT44 buatan asli putra Indonesia ini, dirancang sebagai kendaraan angkut personel dan artileri carier yang mampu bermanuver di segala medan. Salah satu perancangnya, Mr. Sharsono, perancang ISS (Independent Suspension System) dan rangka/ casis memberikan keterangan seputar rantis hasil rancangannya.
Full Independent Suspension System
MAESA Series “O” adalah Truk Segala Lapangan yang khusus di rancang dan dibuat untuk mengangkut barang dan pasukan.
Maesa memiliki daya angkut sebesar 4000 Kg. Sistim suspensi bebas yang dipasang pada ke empat roda Maesa membuat kendaraan taktis ini dapat melaju 1.5 kali lebih cepat dalam melintasi ladang dan jalanan rusak dibanding dengan kendaraan yang serupa dalam bobot, tenaga dan besar ban yang sama namun menggunakan sistim suspensi konvensional (Pegas daun dan Rigid Axel).
Rongga dibawah truk sangat leluasa dan tinggi berkat penggunaan sistim suspensi bebas, berbeda dengan truk yang menggunakan sistim suspensi konvensional dimana gandarnya menonjol keluar dibawah kendaraan, mengurangi keleluasaan bergerak di luar jalan atau dijalan yang rusak karena rawan terhadap benturan dengan batu-batu atau benda-benda besar yang merintangi jalan.
Bak pengangkut barang dilengkapi dengan bangku duduk yang terbuat dari pilihan besi atau kayu keras sebagai tempat duduk pasukan beserta perlengkapannya. Bagian atas bak barang dilengkapi dengan kerangka besi kokoh dan tertutup terpal untuk melindungi penumpang dari hujan dan teriik matahari.
Sistim Suspensi Bebas buatan Pacific Technology IAD.
Sistim suspensi bebas buatan Pacific Technology IAD ini sudah lama dikenal di dunia dan dianggap unggul. Konfigurasi yang terencana dan sangat maju telah banyak meredam getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh jalanan, menciptakan tidak hanya stabilitas kendaraan, tetapi juga kenyamanan pengendaranya.
Sasis sengaja dibuat sekaku mungkin guna menghilangkan puntiran pada sasis, dan dikombinasikan dengan tingginya kelenturan suspensi yang bergerak masing-masing secara terpisah maka Maesa berhasil menciptakan performa kendaraan yang sangat baik dalam menjelajahi medan jalan yang sangat buruk.
Standard kelenturan suspensi, adalah kemampuan suspensi untuk bergerak keatas dan kebawah. Sistim suspensi bebas buatan Pacific Technology memiliki standard kelenturan sebesar 250mm.
Namun Maesa telah dilengkapi dengan sistim suspensi berstandard 300mm, dan sebagai akibatnya, kendaraan jadi lebih mampu meredam semua kejutan-kejutan yang dilemparkan jalanan sambil kendaraan tetap dapat mempertahankan kontak dengan jalanan secara optimal dan tetap stabil, walaupun disaat kendaraan harus melakukan manuver yang berat.
Kendaraan bersuspensi bebas ini memiliki keunggulan dalam traksi dan kecepatan dibanding dengan kendaraan bersuspensi konvensional.
Kesimpulannya sistim suspensi bebas pada Maesa 4X4 membuat penapakan roda kejalan menjadi lebih rekat, meningkatkan traksi terutama disaat-saat kondisi rawan dan licin. Stabilitas kendaraan sangat baik dan pengemudi dapat dengan mudah membaca situasi jalanan karena sifat kendaraan yang mudah diprediksi.
Banyak kecelakaan terjadi dengan truk yang menggunakan sistim suspensi konvensional, karena plintiran sasis membuat pengemudi kurang cepat menyadari bahwa bagian belakang truk berada pada posisi kritikal, dan telat melakukan tindakan koreksi ketika menyadarinya. Dengan sistim suspensi bebas dan chassis kaku, plintiran sasis yang berbahaya
bagi keamanan kendaraan berhasil dihilangkan.
Stabilitas Maesa sangat tinggi dalam kelasnya karena pusat gravitasi yang rendah dan jarak kaki yang cukup lebar. Penggunaan Independent suspension axel membuat rongga bawah kendaraan menjadi lebih datar, mengurangi coefficient drag sebesar 10% dibanding truk dengan suspensi dan axel konvensional. Datarnya dasar kendaraan juga membantu mengurangi turbulent angin yang dapat mengganggu stabilitas kendaraan pada kecepatan tinggi.
Kekakuan sasis dan body yang sangat tinggi telah pula membantu mengurangi getaran mesin di dalam kabin. Tingkat kekakuan sasis yang terbuat dari bahan baja berdaya tahan tinggi - dipadu desain dari frame yang kokoh pada suspensi dan axel, memberikan kekuatan sekaligus performa lincah.
Stabil, responsif dan ringkas adalah tujuan arsitektur suspensi Maesa PT44.
Suspensi depan Double wishbone double coil over shock di andalkan karena responsif, stabil dan terbukti berhasil mengurangi getaran mesin serta jalanan secara efektif. Suspensi belakang terbuat dari bahan dan sistim yang sama, memungkinkan terciptanya ruang kargo belakang dengan lantai yang rata dan lapang serta tumpakan yang nyaman, sangat ideal untuk mengangkut pasukan, dan barangs-barang yang tidak tahan banting, seperti mesiu, peralatan laboratorium dan electronics.
Berikut klip video komentar dari Mr. Sharsono tentang PT44:
Video1 ; Video2 ; Video3
Posted by dsofandi at 3:55 PM 0 comments Links to this post
Labels: Kendaraan Taktis (Rantis)
1 Awak OV-10 Bronco Tewas
JAKARTA - Pesawat OV-10 Bronco yang jatuh di Bandara Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur membawa dua awak pesawat. Satu orang tewas akibat kecelakaan ini.
"Pesawat membawa dua orang, satu tewas," ujar Kadispen TNI AU Marsma TNI Daryatmo saat dihubungi detikcom, Senin (23/7/2007).
Belum ada informasi nama korban tewas ataupun yang selamat menurut Daryatmo, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyatno saat ini berada di Bandara Halim Perdanakusuma untuk memantau perkembangan terakhir.
Pesawat OV-10 Bronco jatuh saat mencoba lepas landas di Bandara Abdurahman Saleh, Senin dini hari pukul 02.19 WIB. Akibat kejadian ini, Bandara ditutup sejak pukul 09.25 WIB dan para calon penumpang di alihkan ke Bandara Juanda, Surabaya. (fay/sss)
Sumber
Posted by dsofandi at 3:33 PM 0 comments Links to this post
Pesawat OV-10 Bronco Dua Kali Jatuh di Malang
JAKARTA - Pesawat OV-10 Bronco yang meledak di udara dan jatuh di dekat areal di Bandara Abdurahman Saleh adalah pesawat kedua yang mengalami kecelakaan. Sebelumnya, pesawat tempur jenis yang sama OV-10 Bronco mengalami kecelakaan pada 21 Juli 2005 lalu.
Jika dilihat dari tenggang waktunya, tanggal jatuhnya dua pesawat ini hanya terpaut 2 angka dan bulan yang sama. Sebab pesawat OV-10 Bronco yang meledak di udara dan jatuh di areal Bandara Abdurahman Saleh terjadi pada Senin 23 Juli 2007 hari ini.
Namun pesawat OV-10 Bronco yang terjatuh di Desa Bunut, Kecamatan Pakis, Kabupten Malang pada hari ini langsung ditemukan, sedangkan pesawat OV-10 Bronco yang jatuh dua tahun lalu sempat menghilang.
Setelah menghilang, pesawat OV-10 Bronco ditemukan jatuh menghujam di daerah Bukit Limas, Jabung, Malang, satu hari setelahnya.
Saat menghilang, pencarian pesawat tempur naas itu dilakukan dengan mengerahkan dua helikopter jenis Twin Pac HT3406 dan Heli Colibri HL1205. Selain itu, pencarian juga dibantu dari Skuadron 464 Pasukan Khas (Paskhas) dan dibantu dari unsur-unsur SAR dan kepolisian.
Pesawat OV-10 Bronco yang jatuh di perbukitan itu mengalami kecelakaan latihan Garuda Perkasa ini diawaki dua orang, yakni pilot Mayor Robi dan Lettu (Penerbang) Harcus Aditya. Kedua awak ini pun ikut tewas dalam kecelakaan itu.
Kini pesawat OV-10 Bronco yang jatuh dekat areal di Bandara Abdurahman Saleh, saat kejadian banyak saksi mata yang melihat. Saksi mata malah melihat sebuah parasut keluar dari kokpit pesawat saat meledak di udara.
Sebelum meledak, pesawat OV-10 Bronco sempat berputar dari arah selatan lalu berbelok ke timur.
Saat pesawat jatuh di perkebunan tebu, pesawat milik TNI AU itu meledak sebanyak 2 kali. Seketika itu juga, pesawat penuh dengan kobaran api.
Tak lama berselang, petugas TNI AU langsung mengevakuasi pesawat yang jatuh. Mereka juga langsung mengamankan area. Warga dilarang mendekati lokasi dengan hanya diberi jarak 200 meter. Saat ini, lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh aparat TNI AU. (mar/nvt)
Posted by dsofandi at 3:29 PM 0 comments Links to this post
Serangan Udara AS ke Posisi Milisi Iraq
US Army mengkoordinasikan serangan udara taktis US Airforce ke posisi musuh pada 4 Juli 2007, Rashidiya, Irak.
Posted by dsofandi at 2:39 PM 0 comments Links to this post
Hull Untuk MRAP Mulai di Produksi
Dua perusahaan truck, Oshkosh dan International dipilih di antara sembilan perusahaan yang mengajukan proposal program kendaraan Mine Resistant Ambush Protected (MRAP), masing-masing perusahaan diminta menyediakan dua (Category I & II) MRAP untuk pengujian.
Kendaraan kategori I berukuran lebih kecil dibandingkan kategori ke-II, dimana pada kategori ini dimaksudkan untuk pelaksanaan patroli perkotaan yang direferensikan sebagai Mine Resistant Utility Vehicle (MRUV).
Kategori II adalah kendaraan dengan ukuran lebih besar, berfungsi sebagai Joint Explosive Ordnance Disposal Rapid Response Vehicle (JERRV), didesain mampu membawa 10 personil tempur 'multiple types of missions'.
Dikhabarkan sebelumnya Oshkosh juga telah mengajukan proposal pengadaan kendaraan ini ke Australia, kendaraan MRAP Ausie ini bernama 'Bushmaster armored vehicle', saat ini kendaraan telah di operasikan oleh tentara Australia di Irak.
Perusahaan 'International Trucks and Engines' sebelumnya telah bergabung dengan perusahaan spesialisasi armor dari Israel 'Plasan Sasa' untuk menciptakan kendaraan MRAP-nya. Kedua perusahaan dikhabarkan telah siap dengan desain armornya, sebagai tambahan mereka juga menambahkan beberapa aksesoris perlengkapan dan persenjataan di kendaraan, diberi nama MXT-MV utility vehicle.
International’s trucks menggunakan modular konsep bagi kendaraan truck lapis baja-nya (MRAP). Bentuk casis standar yang dibuat menjamin kekuatan lambung kendaraan dan memungkinkan V-shaped kompartemen kru aman dari efek ledakan atau paling tidak bisa diperkecil kerusakannya.
Tipe casis yang dipilih (ada beberapa tipe ditawarkan) adalah yang mempunyai kemampuan terhadap daya angkut terhadap beban berat, tetapi mampu bermanuver di medan pertempuran.
International’s trucks, Mississippi, dan rekan se-tim dari Israel 'Plasan Sasa' juga mendesain dan memproduksi 'protection suit' untuk model International MRAP pada Maret 2007 lalu, dan 4 unit pertamanya akan dikirim U.S. Marines akhir bulan Juli 2007 ini untuk ujicoba.
Penahan ledakan armor yang diinstalasi pada hull (lambung) casis truck FMTV. (foto bawah)
Posted by dsofandi at 1:06 PM 0 comments Links to this post
JAS-39 Gripen Swedia
GRIPEN salah satu pesaat tempur multi-peran dari Eropa, dirancang sejak awal 1980an dan di poduksi oleh industri SAAB dari Swedia untuk pertamakali diluncurkan pada tahun 1988, dan akan menggantikan pesawat tempur terdahulunya Viggen dan Draken.
Pengembangan selanjutnya dilakukan bersama antara SAAB, Ericson Microwave Systems, Volvo Aero Corp. SAAB Avionics dan FFV Aerotech. Lalu dibentuk perusahaan Gripen International (SAAB & BAE Systems) untuk pemasaran internasional. BAE Systems terlibat dalam pembuatan main landing gear dan wing attachment unit.Produk pesawat tempur ini kemudian muncul dalam dua versi, JAS 39A versi awak tunggal dan JAS 39B versi dua awak, untuk latihan.
JAS 39B memiliki perangkat avionic dan persenjataan yang sama dengan JAS 39A. Adalagi varian JAS 39C, versi satu awak Batch 3 dan merupakan standar ekspor. JAS 39C memiliki layar saji cockpit berwarna on-board oxygen generation system (OBOGS) dan in-flight regueling system. JAS 39D merupakan versi dua awak dengan upgrade yang serupa dengan JAS 39C.
AU Swedia mengoperasikan 204 unit Gripen (28 unit versi dua awak), operator lainnya adalah Afrika Selatan, Hongaria dan Republik Ceko.
Produk pesawat tempur ini kemudian muncul dalam dua versi, JAS 39A versi awak tunggal dan JAS 39B versi dua awak, untuk latihan. JAS 39B memiliki perangkat avionic dan persenjataan yang sama dengan JAS 39A. Adalagi varian JAS 39C, versi satu awak Batch 3 dan merupakan standar ekspor. JAS 39C memiliki layar saji cockpit berwarna on-board oxygen generation system (OBOGS) dan in-flight regueling system. JAS 39D merupakan versi dua awak dengan upgrade yang serupa dengan JAS 39C.
AU Swedia mengoperasikan 204 unit Gripen (28 unit versi dua awak), operator lainnya adalah Afrika Selatan, Hongaria dan Republik Ceko.
Gripen termasuk pesawat tempur yang handal dan untuk mendarat/tinggal landas tidak memerlukan landas pacu yang panjang dan persiapan apapun, Gripen dapat didaratkan di jalan raya (kondisi jalan Eropa Barat).
Cockpit dilengkapi dengan electronic display EP-17 dari SAAB Avionics dengan tiga display wide-angle multi-fungsi, 22x28 derajat diffraction HUD. Pusat head-down display memberikan data taktis superimposed peta digital dari komputer. Layar saji pada sisi kiri dan kanan memberikan data penerbangan dan data target dari perangkat sensor.
Pilot dilengkapi dengan helmet khusus dengan nama Cobra berupa Integrated Helmet-Mounted Display System (IHMD) yang pengembanganya dibuat untuk pilot pesawat Typhoon dari Eurofighter. Helmet ini dikembangkan oleh BAE Systems, SAAB Aerospace dan Denel Cumulus.
Sistem kendali kritis (misalkan, senjada dan komunikasi) digabung pada throttle untuk operasi HADES (hands-on throttle and stick). Kendali penerbangan berupa triplex fly-by-wire syspem dari BAE Astronics dan Lockheed Martin.
Persenjataan
Gripen memiliki external hardpoint untuk membaa beban senjata: satu pada masing-masing wingtip, masing-masing dua pada bagian bawah setiap sayap dan satu pada bagian tengah fuselage. Rudal yang dapat dibawa antara lain, rudal udara-ke-udara MICA, AIM-120 AMRAAM, AIM-9L Sidewinder, IRIS-T, BVR Meteor. Rudal udara-ke-permukaan seperti rudal anti kapal RBS15F, Maveric dan sejenisnya.
Senjata internal pesawat berupa senapan mesin Mauser 27mm beroperasi secara otomatis dengan dukungan pembidikan radar. Stand-off dispenser DF39 dan Pod rocket ARAK 70 dari Bofors.
Perlindungan diri lainnya berupa perangkat Pernika EWS 39, memberikan radar warning, ESM dan chaff/flare decoy dispencer.
Perangkat Sensor
Radar jarak jauh PS-05 dari Ericsson, berupa radar multi-purpose pulse Doppler dengan mode operasi udara-ke-udara untuk pencarian jarak jauh, multi-target track-while-scan, multiple priority target tracking, air combat quick search mode, analisa serangan dan BVR missile mid-course updates. Mode udara-ke-permukaan termasuk identifikasi target jarak jauh, multiple priority target tracking, high-resolution, real beam mapping, air-to-surface ranging and Doppler beam sharpening (DBS).
Dilengkapi juga dengan sensor FLIR dan IR-Otis infrared search/track system (IRST). Kedepan Gripen dilengkapi dengan pod modular reconnaissance, termasuk sensor infra-merah Recon/Optical CA270.
Perangkat Komunikasi
Tx/Rx VHF/UHF dari SAAB Tech Vectronic dan IFF TSC 2000 dari Thales. Datalink air-to-air untuk pertukaran data taktis dalam unit secara real-time. Dalam peran serbu dan pengintaian, datalink memungkinkan bagi radar untuk mengendalikan data permukaan untuk dikirim dari sat pesawat Gripen ke sekelompok radar-silent pesawat penyerbu.
MESIN. Mesin Volvo Aero RM21 dikembangkan dari GE F404, dengan control digital yang secara otomatis memonitor parameter mesin serta bila diperlukan secara otomatis dapat memindahkan ke sistem back-up.
Spesifikasi
Bentang sayap termasuk peluncur: 8,4 meter
Panjang pesawat: 14,1 meter
Tinggi: 4,5 meter
Wheel track: 2,4 meter
Wheel base: 5,2 meter
Bobot take-off (dalam konfigurasi dasar): 8,5 ton
Bobot take-off maksimum: 14 ton
Kecepatan: Supersonic pada berbagai ketinggian
Kemampuan Gripen cukup diandalkan oleh industri pesawat tempur Eropa, hal ini dibuktikan antara lain, dalam program pengembangan sistem senjata rudal udara-ke-uadara untuk pesawat tempur Typhoon, pesawat yang dipilih akhirnya jatuh kepada Gripen.
Sista rudal baru tersebut adalah Meteor yang masuk kategori BVRAAM (beyond visual range air-to-air missile) yang sedangkan dikembangkan oleh pihak MBDA, dan pelaksanaan pengujian dilakukan di Benbecula. Meteor merupakan rudal pesanan Kementrian Pertahanan Inggris untuk mempersenjatai pesawat Typhoon. Dimana saat ini tim penguji dari SAAB Aerosystems sudah berada di Inggris untuk mempersiapkan pengujian peluncuran Meteor dari pesawat Gripen.
Selanjutnya pengujian akan dilakukan di Swedia (Tempat latiha penembakan pesawat di Vidsel) dimana akan dilakukan pengujian penembakan rudal terhadap target terbang dengan menggunakan sistem datalink yang juga dikembangkan oleh pihak SAAB. Pesawat yang akan digunakan adalah dari versi C/D. Militerium
Posted by dsofandi at 12:14 PM 0 comments Links to this post
Labels: Pesawat Tempur
Perang asimetris AS lawan militan Irak
Semakin maraknya aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok militan di Irak menjelang penyerahan kekuasaan dari pasukan multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat kepada pemerintahan transisi di Irak memunculkan keprihatinan yang mendalam dari komunitas internasional.
Aksi pemenggalan kepala seorang sandera berkewarganegaraan Korea Selatan, Kim Sun-ill, setelah serangkaian aksi serupa terhadap warga negara AS serta penembakan terhadap para pejabat, anggota kepolisian, serta rakyat sipil Irak menunjukkan bahwa perlawanan yang terjadi semakin tidak seimbang dan berlanjut terus. Kelompok-kelompok militan tersebut semakin membabi buta dalam menjalankan aksi mereka, termasuk melakukan penyerangan terhadap pihak-pihak yang dianggap sebagai kolaborator AS.
Selengkapnya
Posted by dsofandi at 11:53 AM 0 comments Links to this post
Trend Baru Perlengkapan Tempur Infantri AS (Bag.1)
Disaat tidak ada 'front line' atau 'friendly area' yang aman, saat bahaya mengintai di mana-mana dan musuh dapat menyergap setiap waktu. Sniper, penembak gelap, bom IED (Improvised Explosive Devices) yang mampu menyebar-luaskan fragment mematikan, serangan 'hit-and-run' dari kendaraan atau serangan mortar dari jarak jauh yang tidak jelas sumbernya, inilah perang asimetris modern.
IED terbukti menjadi pembunuh efektif patroli kendaraan lapis baja, apalagi hanya sekedar melindungi 'foot patrols' (patroli infanteri). Banyak sekali ancaman-ancaman yang memerlukan pendekatan dan pembelajaran secara holistik terhadap semuanya, terutama kepada perlindungan personil yang menjadi persoalan disini.
Pelindung personil menjadi prioritas utama buat Pentagon, dalam hal ini 'body armor suites', helm dan pelindung mata (Polycarbonate Tactical Goggle) dari resiko pecahan proyektil, seperti pecahan mortir dan senjata api yang dapat membuat luka pada tubuh yang fatal.
Penggunaan body-armour sendiri menimbulkan permasalah tersendiri, dimana kondisi lingkungan ekstrim (panas-dingin) harus bisa diantisipasi efeknya, dalam hal ini penggunaan bahan dan inovasi pakaian harus bisa mengurangi efek panas berlebihan.
Bersambung
Posted by dsofandi at 11:50 AM 0 comments Links to this post
Pasukan Garuda Berangkatkan Tim Ke Kongo
DANSATGAS Kongtingen Garuda XX-D Mayor Czi Jamallulael menyatakan, pihaknya sudah memberangkatkan 14 personel dan peralatan sebagai Tim Aju ke Dungu, Kongo, kemarin.
Tim yang dipimpin Kapten Czi Yudi ini berangkat melalui jalur darat dan udara menggunakan pesawat MI26 (Hely Cargo) dengan waktu tempuh 1 jam 40 menit.
Pemberangkatan Tim Aju ini menyusul telah keluarnya Operational Order Divisi Timur United Nation Organisation Mission in Democratic Republic of Congo (Monuc) NO. E Div HQ/G3 Ops/Div Engrs/OPO/65/07 tanggal18 Juli 2007, tentang Deployment of Indonesian Engineer Detachment From Beni-Bunia-Dungu.
"Dungu merupakan bagian wilayah Provinsi Oriental, salah satu provinsi di Republik Demokratic Kongo/DRC, yang merupakan daerah terpencil dan berbatasan langsung dengan negara Sudan di bagian Utara, " tegas Perwira penerangan Satgas Zeni Garuda XX-D Mayor Inf I Ketut Murda pada SINDO, kemarin.
Menurut dia, wiIayah tersebut rawan dengan penyusupan pihak milisi maupun eksploitasi sumber daya alam secara illegal. (Amril)
Posted by dsofandi at 10:39 AM 0 comments Links to this post
RI-Australia Latih Kemampuan Tempur Udara
ANGKATAN Udara Indonesia (TNI AU) bersama Royal Australian Air Force (RAAF) kembali melakukan kerja sama latihan perang bersandi "Albatros Ausindo" di Darwin, Australia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Daryatmo mengatakan, kerja sama tersebut rutin dilakukan kedua negara. Untuk saat ini, ujar dia,latihan lebih bervariasi dengan menggunakan pesawat AP-3C Orion milik RAAF dan Boeing 737 milik TNI AU.
Angkatan udara dari kedua negara akan mengadakan search and survivorsupply dalam kegiatan pengawasan kelautan. Latihan ini memfokuskan diri pada pencarian korban yang selamat di laut dan menurunkan peralatan keselamatan.
"Latihan 'Albatross Ausindo' adalah salah satu kegiatan rutin RAAF-TNI AU yang sudah lama dilakukan. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas bersama dalam bidang keamanan kelautan," tegas Daryatmo kepada SINDO, kemarin. (amrll amarullah)
Posted by dsofandi at 10:26 AM 0 comments Links to this post
KRI KDA– 364 Singgah di Davao Philipina
ARMATIM (20/7) - Rombongan para Kadet muda dari Akademi Angkatan Laut tingkat III angkatan 53 yang tengah melakukan latihan praktek pelayaran Jala Yudha, berlayar dengan *KRI Ki Hajar Dewantara (KDA) – 364, jenis Corvet Class akhirnya tiba dan merapat di Negara tetangga Davao Phillipina, Jumat (20/7).
Kehadiran KRI yang di komandani Letkol Laut (P) Judianto. ST. MSi selama merapat di dermaga Sasa Davao ini disambut dengan tradisi Upacara Militer, yang berupa: Jajar Kehormatan yang di laksanakan oleh satu peleton pasukan Angkatan Laut Phillipina, satu peleton Korps Musik dari Naval Forces Eastern Mindanao, serta para pelajar Indonesian School yang berdomisili di Phillipina yang ikut meyambut kedatangan para rombongan peserta pelayaran, mereka berjajar tertib sambil mengibar ngibarkan bendera merah putih kecil di tangannya sebagai ungkapan tanda ucapan selamat datang.
Tampak hadir dalam acara penyambutan kedatangan KRI: Wakil Konjen RI di Davao Phillipina Bapak Erwin Syamsah Alam, Atase Pertahanan Negara (Athan) RI Kolonel Laut (P) Sulang Priyadi, ketua Indonesian Leason Officer (ILO) Letkol Laut (P)Supardi dan acara di teruskan dengan pemberian kalungan bunga oleh Wakil Konjen RI di Davao kepada Komandan KRI serta perwakilan Kadet peserta pelayaran.
Tiga hari selama KRI merapat di Davao para Kadet muda AAL dengan didampingi Komandan KRI selaku Komandan Satgas Jala Yudha 07 melaksanakan acara Courtesy Call ke perwakilan pejabat daerah setempat dan di lanjutkan dengan acara penukaran cindera mata tanda bukti persahabatan ke dua belah Negara, Sore harinya rombongan peserta pelayaran beserta para Kadet AAL melaksanakan acara Kirab di pusat kota serta Devile untuk memperkenalkan Khasanah Budaya
Indonesia kepada warga masyarakat Davao setempat. Sumber
Data Riwayat KRI Ki Hajar Dewantara-364
Kapal jenis korvet dibuat yugoslavia, Kapal kawal jenis AKS berpeluru kendali yang mampu melaksanakan tugas pertahanan kawal terhadap suatu badan utama/ main body terhadap serangan kapal selam, kapal atas air maupun pesawat terbang
Data kapal
Panjang : 83,43 Meter • Lebar : 11,12 meter • Draft : 3,25 Meter
Kecepatan : Penuh gas turbin/ diesel : 30 knots/21 knots • Jelajah : 16 knots • Ekonomi : 12 knots • Jarak jelajah : 5700 mil laut
Senjata : Exocet mm-38 • Meriam 20mm • Meriam 40 mm
Posted by dsofandi at 9:22 AM 0 comments Links to this post
Peran Kapal Induk di Pundak LPD
Kapal induk dengan ukuran super jumbo selama ini dikesankan sebagai "pimpinan" suatu armada perang Angkatan Laut.
Memang tidak ada salahnya beranggapan seperti itu karena dari sinilah panglima armada memimpin dan menyusun strategi serta mengendalikan kapal-kapal lain yang ada di sekelilingnya.
Tapi, seperti yang pernah disampaikansebelumnya bahwa kapal induk bukanlah "Kapal Perang" utama karena basic nya hanya angkut personel dan alutsista. Yang sangat berperan dalam penyerangan dan pertahanan adalah kapal-kapal di sekelilingnya, juga pesawat tempur yang dibawanya (inilah fungsi pangkalan terapung yang mobile / berpindah2).
Dengan kapal induk, pesawat tempur bisa diberangkatkan dari titik di tengah perairan yang sangat luas tanpa daratan namun sangat strategis untuk menghancurkan musuh. Nah, untuk TNI-AL keberadaan LPD sedikit banyak sudah mengadopsi peran kapal induk.
LPD sekelas KRI Tanjung Dalpele sering dipake untuk basis komando Panglima Armada memimpin latihan perang, untuk pendaratan helicopter BO-105 dan NBell-412, serta untuk mengangkut logistik perang. Sebenarnya tidak masalah jika RI tidak punya Kapal Induk karena kita tidak menggunakan konsep ARMADA BESAR dengan masing-masing Eskader / Komando Tempur dengan penetapan jumlah dan jenis-jenis kapal.
Misal tiap Eskader terdiri satu kapal induk, lima fregat, dua kapal selam, dua penyapu ranjau, lima korvet, dan dua tanker. Tetapi armada yang kita kirim ke wilayah konflik jumlah dan jenis kapalnya "disesuaikan" dengan kebutuhan. Bisa saja Korvet2 milik Armabar diterjunkan pula di Ambalat yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab Armatim.
Sebagai tambahan, Panglima Armada Hindia Angkatan Laut India pada saat berkunjung ke Jakarta tahun lalu membawa kapal induk ukuran sedang dan beliau secara tegas menyatakan bahwa India tidak meniru konsep penggelaran armada perang seperti Amerika dan Eropa. Yakni Kapal Induk dikelilingi kapal2 pendukung sebagai satu kesatuan armada tempur.
Kapal Induk India digunakan sebagai Kapal Komando, Kapal yang digerakkan pada saat situasi membutuhkan penggeseran alutsista dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Ini bisa dipahami karena India tidak seperti konsep Amerika yang selalu mendatangi area konflik secara langsung.
Nah, Indonesia pun punya alasan sendiri mengapa tidak memerlukan Kapal Induk dan hanya sebatas LPD. Tentunya tiap negara punya cara dan strategi berbeda2 dalam menggelar armada perang yang perlu disesuaikan dengan kondisi perairan dan jenis alutsista yang dimiliki. (Armada_Majapahit)
@kennyCemplon --LPD yang telah diterima TNI-AL berjumlah 2, dan dalam pengerjaan PT.PAL berjumlah 2, total pesanan TNI-AL sebanyak 4 unit LPD. Sumber
by;rizki suprayogi
Jumat, November 14, 2008
Perjanjian RI-Singapura : DPR Tolak Penggabungan Dua Perjanjian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar